Dari sekian banyak jenis web hosting, cloud hosting dan shared hosting adalah yang paling sering dibandingkan. Perbedaan cloud hosting dan shared hosting seringkali menjadi barang dagangan provider web hosting. Pemilik website tidak jarang kebingungan dalam memilih mana yang paling baik.

Sejatinya, kedua jenis web hosting ini bisa digunakan oleh siapa saja yang mau menggunakannya. Tapi, memang tidak lengkap rasanya jika tidak membahas lebih jauh tentang apa perbedaan cloud hosting dan shared hosting. Simak artikel ini sampai habis agar bisa memutuskan mana yang lebih baik.

Tentang Shared Hosting

Shared hosting adalah layanan web hosting dimana pemilik website berbagi satu server dengan pemilik website lain. Resources yang ada pada server dibagi-bagi ke pengguna website lain. Shared hosting cocok untuk pemula yang tidak begitu mementingkan bandwidth, kapasitas penyimpanan dan RAM.

Selain itu, shared hosting biasanya memang cocok untuk pemula karena pemilik tidak dituntut untuk mengerti tentang bahasa pemrograman. Begitu juga dengan pengolahan server, pengguna tidak harus memahami tentang teknis pengelolaan server. Semua hal terkait pengelolaan server menjadi tanggung jawab provider.

Shared hosting sering juga mendapat julukan sebagai hosting tradisional karena ini adalah hosting yang paling umum ada saat ini. Pemula selalu menjatuhkan pilihan pertama pada shared hosting. Alasan paling umum adalah karena harganya yang murah. Pada beberapa penyedia layanan hosting harganya bahkan hanya Rp. 10.000 saja sebulan.

Karena penyimpanan data ada pada satu server yang penggunaannya secara bersama-sama, potensi website mengalami down cukup besar. Penyebabnya adalah tingginya traffic dari website-website yang ada pada server tersebut. Traffic “tetangga” sangat mungkin mempengaruhi website tetangga yang lain. Permasalahan pada server langsung berdampak pada performa website.

Tentang Cloud Hosting

Cloud hosting seringkali mendapat julukan kembaran jauh dari shared hosting. Pada cloud hosting, data-data website pengguna tersimpan pada sekelompok server yang berbeda, pada tempat yang berbeda pula. Teknologi penggunaan kelompok server ini bernama cluster technology.

Penggunaan teknologi cluster ini sangat efisien karena website jarang sekali mengalami down karena permasalahan server. Sebanyak apapun traffic yang datang dari para tetangga, tidak akan berpengaruh pada performa website. Besarnya resources membuat server-server pada cloud hosting mampu menanggung traffic yang ramai sekalipun.

Cloud hosting sangat cocok untuk website dengan traffic tinggi seperti e-commerce, portal berita, high-traffic blog, dan juga website proyek yang trafficnya tinggi. Cara kerja cloud hosting adalah data website tersebar ke banyak server. Ketika salah satu server down, maka server lain akan melakukan back up.

Teknologi cloud sangat menjadi favorit pemilik website masa kini karena keamanan dan performanya yang handal. Bahkan, tren cloud computing ini bisa membeli value lebih terhadap perusahaan. Pada tahun 2020, cloud computing akan terus berkembang seiring dengan perkembangan AI dan IOT yang juga pesat.

IDC (International Data Corporation) memprediksi bahwa India menghabiskan sekitar $2,9 M untuk infrastruktur public cloud pada Worldwide Semiannual Public Cloud Services Spending Guide. IDC juga memperkirakan terjadi pertumbuhan pasar sebesar 33,9% pada investasi layanan public cloud.

Perbedaan Cloud Hosting dan Shared Hosting

Penjelasan pada bagian atas setidaknya bisa memberi gambaran umum tentang apa itu cloud hosting dan shared hosting. Nah, sekarang pada hal apa saja kedua jenis web hosting ini berbeda? Simak daftarnya berikut ini:

1. Performa dan Kapasitas

Perbedaan cloud hosting dan shared hosting yang pertama adalah pada performa dan kapasitasnya. Pada shared hosting, penyimpanan data website pengguna tersimpan dalam satu server yang sama. Penggunaan resources pun secara bersama-sama oleh seluruh pengguna. Aktivitas pengguna lain akan mempengaruhi performa website.

Sedangkan pada cloud hosting, penyimpanan menggunakan beberapa server. Para pengguna mendapatkan dedicated resources dari server yang berbeda-beda tadi. Kemudian, aktivitas pengguna lain tidak akan mempengaruhi performa website.

2. Biaya

Biaya juga menjadi hal yang menentukan perbedaan antara cloud hosting dan shared hosting. Pada shared hosting, biaya cenderung sangat murah karena penggunaan kapasitas dan resources pada server secara bersama-sama. Ibarat, harga sewa sebuah space kantor yang mendapat sokongan dari banyak pengguna.

Pada cloud hosting, penentuan biaya adalah dari apa dan seberapa banyak penggunaan. Semakin besar penggunaan server dan resource-nya, maka semakin besar pula biaya yang harus pengguna keluarkan. Boleh jadi biaya pada cloud hosting lebih besar daripada shared hosting karena resources dan kapasitas yang berbeda. Begitu pula dengan fitur-fitur hostingnya.

3. Scalability

Perbedaan cloud hosting dan shared hosting yang selanjutnya adalah pada scalability. Shared hosting hanya cocok untuk website berskala kecil. Server pada shared hosting tidak bisa untuk menampung traffic yang tinggi. Oleh karena itu website dengan data dan traffic yang kompleks tidak cocok menggunakan shared hosting.

Sedangkan pada cloud hosting, pengguna bisa menambah space server sesuai dengan kebutuhan. Website dengan kompleksitas yang tinggi sangat cocok menggunakan cloud hosting. Alasannya adalah karena server-server pada cloud hosting mumpuni ketika menampung traffic yang ramai.

Mana yang Lebih Baik?

Ketika pertanyaan mana yang lebih baik menyeruak, maka pemilik website harus menilik lagi website seperti apa yang akan mereka buat. Jika website adalah blog biasa seperti misalnya personal blog atau website perusahaan mikro, maka tentu lebih cocok menggunakan shared hosting.

Dari segi biaya, shared hosting sangat ekonomis dan cocok untuk kondisi keuangan perusahaan mikro maupun pengguna personal. Selain itu, dari segi pengoperasian, shared hosting sangat cocok untuk pemula karena semua hal tentang pengelolaan server tersedia oleh penyedia layanan.

Pada sisi lain, jika website yang akan pengguna buat adalah website toko online atau website perusahaan besar, maka menggunakan cloud hosting tentu lebih efisien. Pasalnya, server pada cloud hosting mampu mengelola traffic yang besar dari website-website yang ada.

Tetapi, bukan berarti juga website pemula atau perusahan mikro tidak bisa menggunakan cloud hosting. Tentu saja bisa karena pada dasarnya cloud hosting cocok juga untuk website pemula jika memang membutuhkan resources sebesar yang ada pada cloud hosting.

Jadi, jika bicara tentang mana yang lebih baik, kedua jenis web hosting ini memiliki keunggulan masing-masing. Jika pertimbangannya soal biaya dan kemudahan, maka shared hosting lebih unggul. Sedangkan cloud hosting lebih baik jika pertimbangannya adalah performa, scalability, dan kapasitas. Dari segi biaya cloud hosting cukup dinamis juga karena pengguna membayar apa yang mereka pakai.

Jika ibarat makanan, cloud hosting adalah makanan-makanan pada restoran bistro yang setiap makanan saling melengkapi makanan yang lain. Sedangkan shared hosting adalah comfort food yang membuat penikmatnya merasa nyaman sekaligus memiliki harga murah.

Kesimpulan

Kesimpulannya, perbedaan cloud hosting dan shared hosting terletak pada penggunaan server, performa yang ada, biaya dan juga scalability. Pengguna harap melihat kembali kebutuhan website yang akan mereka buat. Dari kebutuhan ini, maka bisa lebih mudah memutuskan akan menggunakan cloud hosting atau shared hosting.

Baca juga: Memahami Apa Itu Web Hosting: Pengertian, Fungsi, dan Jenis-jenisnya

Sumber: Garuda Website