VPS (Virtual Private Server) dikenal juga dengan nama Virtual Server atau Virtual Machine (VM). Bagi seseorang yang terjun di dunia IT, harus memahami bagaimana cara menggunakan VPS.

Tanpa pengetahuan yang baik, “komputer virtual” ini, tidak dapat bekerja secara maksimal. Di mana, data seharusnya dapat diakses selama 24 jam non-stop.

Secara global, penggunaan VPS terus bertambah. Pada tahun 2018, total nilai pasarnya dari seluruh dunia sebesar USD 1 miliar dan angka ini diprediksi terus naik 15% hingga 2025. Belum lagi didorong dengan semakin tren dunia digital, maka bisa jadi persen kenaikannya akan lebih tinggi.

VPS disukai! Karena, dianggap solusi tepat bagi mereka yang menginginkan kontrol lebih, namun di waktu bersamaan tidak memiliki sumber daya dan kemampuan cukup untuk mengelola hosting-nya sendiri.

Kegunaan VPS

Sebelum membahas cara menggunakan VPS, sebaiknya pahami dulu fungsinya dengan baik. Sekilas pada bagian atas sudah disebutkan bahwa VPS membuat seseorang dapat mengakses informasi secara real time dan kapan saja. Namun sebenarnya ada fungsi VPS lainnya, yaitu:

1. Meng-handle Web Traffic yang Tinggi

Saat sebuah website sudah berkembang dan traffic-nya meningkat, maka VPS berperan untuk menjaga performa website tersebut. Website yang lambat akan membuat pengunjung pergi. 90% orang akan keluar apabila loading time-nya lebih dari 3 detik, sedangkan 32% orang akan melakukan hal yang sama jika range-nya 1 – 3 detik. Maka, dengan menggunakan VPS, traffic orang lain tidak mengganggu website yang ada.

2. File Hosting dan Backup

Dengan memiliki VPS, seseorang bisa menyimpan data dalam ukuran besar. Memang ada beberapa situs layanan cloud, namun VPS membuat pengunjung website bisa mengunduh file secara langsung, seperti film, foto, file sharing, dan sebagainya. Selain itu, data space yang besar bisa juga bermanfaat sebagai backup file storage secara online.

3. Remote Working

Hampir 50% profesi saat ini dapat kita kerjakan dari rumah. 65% pelaku working from home merasa lebih produktif daripada harus pergi ke kantor. Tren remote working yang meningkat juga terjadi pada kalangan pekerja IT. Mereka yang harus melakukan remote desktop akan bisa leluasa dengan adanya VPS. Akses dan kontrol penuh terhadap server tempat kerjanya tidak akan terkendala oleh lokasi mana pun mereka bekerja.

4. Sebagai VPN

Beberapa pihak memanfaatkan VPS sebagai VPN juga. Ini adalah jaringan-jaringan yang terhubung oleh internet dan hanya dapat terakses oleh orang-orang tertentu saja. Biasanya ini adalah jaringan khusus sebuah perusahaan atau organisasi yang membutuhkan jaringan private bagi karyawannya. Lewat jaringan ini pun orang-orang dalam perusahaan atau organisasi bisa bertukar data penting dengan sesama pengguna jaringan tersebut.

5. Tools Percobaan

Seorang developer akan membutuhkan server untuk mengetes aplikasi atau software yang sedang mereka kembangkan. Memang bisa menggunakan dedicated server, namun biayanya sangat mahal. Oleh sebab itu, saat melakukan percobaan bisa memanfaatkan VPS. Fitur-fitur yang ada pada bagian dalamnya sudah cukup lengkap dan bisa maksimal untuk tahap percobaan.

Konfigurasi VPS Untuk Pertama Kali

Saat memanfaatkan layanan dari perusahaan penyedia jasa hosting biasanya konfigurasi dasar sudah ada. Artinya, user tinggal pakai saja. Walaupun begitu, user tetap harus melakukan penyesuaian sendiri karena VPS memberikan kebebasan dalam pengelolaannya. Pengaturan VPS bisa melalui dua cara, yaitu lewat Graphical User Interface (GUI) atau command line. Setting lewat GUI lebih mudah karena tinggal setup pada control panel, namun cara command line lebih efisien.

Untuk setting selanjutnya, perhatikan cara menggunakan VPS pada bagian bawah ini:

1. Install dan Setup via Secure Shell (SSH)

Seseorang membutuhkan SSH agar dapat terhubung dengan VPS secara langsung. Namun sebenarnya ini adalah salah satu tipe protokol yang memberikan akses untuk aktivasi server. Cara menggunakan VPS melalui SSH lebih aman serta efektif, apalagi pekerjaan dari jarak jauh dan menghubungkan beberapa komputer.

Ada banyak pilihan aplikasi SSH Client, namun yang paling populer adalah Putty untuk pengguna Windows. Pengguna Linux pun bisa menggunakan aplikasi yang sama atau rekomendasi lainnya adalah OpenSSH. Setelah berhasil meng-install dan membuat akun, maka seseorang akan memperoleh informasi berupa alamat IP server, username, serta password-nya.

2. Update Server

Begitu berhasil login, akan muncul layar yang menginformasikan apa saja yang perlu Anda update. Kalau software pada bagian dalamnya tidak ter-update, maka akan rentan terhadap ancaman cyber, virus, dan VPS tidak dapat bermanfaat secara maksimal. Apabila update telah selesai, jangan lupa unduh patch keamanan yang ter-pending.

Ketik “apt update” dan enter untuk mengetahui detail bagian yang harus ter-update. Kemudian, ketik “apt-dist-upgrade” dan enter. Biarkan beberapa saat untuk proses updating tersebut. Saat sudah selesai, ketik “reboot” untuk me-restart dan cek apakah ada yang harus ter-update lagi. Kalau tidak ada, lanjut ke cara menggunakan VPS berikutnya.

3. Buat User Baru dan Atur Privilege-nya

Akun untuk pengaturan ini adalah user root. Samanya seperti administrator namun lebih luas authority-nya. Untuk menghindari human error dan resiko buruk lainnya, perlu pembuatan akun user lainnya. Misalnya, untuk pekerjaan administratif yang perubahannya tidak signifikan serta authority lainnya.

Ketik “adduser (nama user baru)”, misalnya “adduser adminbaru1”. Terakhir, buat password akun dengan kombinasi huruf dan karakter yang tidak mudah terdeteksi orang lain. Selain itu, untuk menjaga keamanan jangan sebarkan user baru dan password ke sembarang orang.

4. Aktivasi Public Key Authentication

Teknik ini lebih aman daripada metode password biasanya. Ada dua jenis password, yaitu public dan private. Public key akan tersimpan untuk memverifikasi private key. Dengan sistem keamanan dua layer seperti ini keamanan akan lebih signifikan. Setiap aplikasi langkahnya berbeda-beda dalam membuat key authentication ini.

Contohnya, jika menggunakan aplikasi Putty, seseorang tidak harus mengubah pengaturan. Cukup klik “Generate” lalu akan muncul box yang menampilkan public key untuk dibuat. Ingat, public key ini adalah password untuk mengakses bagian dalam server. Maka, jangan lupa untuk mengatur authority-nya juga setelah membuat public key.

5. Install Firewall

Satu lagi, cara menggunakan VPS agar lebih aman terkendali adalah meng-install firewall. Salah satu tujuannya adalah untuk membatasi traffic dari dan ke server. Meski prosesnya sedikit rumit, firewall ini tetap harus ada. Dengan adanya firewall, sejumlah serangan ke server dari berbagai penjuru bisa terhenti secara otomatis.

Itulah berbagai kegunaan serta bagaimana cara menggunakan VPS yang mudah, khususnya bagi pemula dan baru pertama kali melakukannya. Menggunakan VPS tidak harus menunggu website memiliki traffic yang tinggi. Jika website sudah mulai berkembang dan perlahan jumlah visitor-nya meningkat, maka mulailah mempertimbangkan menggunakan VPS. Pelajari tentang VPS, termasuk hal-hal teknis yang ada pada teknologi ini.

Baca juga: Memahami Apa Itu Web Hosting: Pengertian, Fungsi, dan Jenis-jenisnya

Sumber: Garuda Website