Ketika seseorang ingin memiliki sebuah website, ada banyak ilmu yang harus ia pelajari. Selain membuat desain yang menarik dan menyuguhkan konten informatif, pengetahuan teknis pun harus ia kuasai. Salah satunya adalah tentang server. Jika website tersebut memiliki rencana untuk dikembangkan, maka timnya harus memahami cara kerja dedicated hosting server. Supaya, performa website bisa optimal.

Sebenarnya ada banyak jenis hosting server, yaitu shared hosting, VPS, WordPress, dan cloud. Namun dalam artikel pada bagian ini yang akan kita bahas hanya mengenai dedicated hosting sebab pertumbuhannya dari tahun ke tahun terus meningkat meskipun tidak masif.

Pada tahun 2018, market share untuk hosting ini sebesar 27,9%, nyaris sama dengan shared hosting (31,7%). Adapun hingga tahun 2025, prediksi penambahannya sebesar 5,6%. Jangan meremehkan angka ini sebelah mata. Karena tren digital bisa berkembang dengan sangat cepat.

Apa Itu Dedicated Hosting?

Sebelum lebih jauh membahas tentang cara kerja dedicated hosting server, ada baiknya mengulas sedikit tentang dedicated hosting itu sendiri. Ini adalah salah satu jenis hosting yang memberikan keleluasaan kepada user-nya untuk mengelola sebuah server. Mulai dari instalasi sistem operasi, memilih jenisnya, meng-install software aplikasi penunjang, hingga pemanfaatannya.

Akses user bersifat root, artinya akses penuh manajemen server sesuai kebutuhan dan keinginan. Authority ini lebih luas daripada hanya seorang administrator. Oleh sebab itu, butuh seseorang dengan pengetahuan dan kemampuan mumpuni untuk mengelola sebuah dedicated hosting server.

Jika membandingkan dengan web hosting lainnya, tipe ini memang lebih mahal. Wajar saja karena ibarat sebuah pemukiman, “kavling” ini milik pribadi. Jadi bisa mengembangkannya seperti apapun terserah Anda. Selain itu, dari sisi keamanan tentunya lebih safety. User pun tidak perlu khawatir websitenya akan down apabila jumlah traffic mendadak meningkat karena cara kerja dedicated hosting server memberikan ruang pribadi sepenuhnya untuk dimanfaatkan.

Bedanya Dedicated Hosting dan VPS

Beberapa orang mungkin ada yang bingung ketika mencari tahu tentang jenis-jenis hosting. Biasanya mereka sedikit blur antara dedicated hosting dan VPS padahal cara kerja dedicated hosting server dengan VPS sangat berbeda. Sesuai dengan namanya, “dedicated” berarti sepenuhnya server tersebut milik si pengguna.

Sedangkan VPS (Virtual Private Server) mirip seperti shared hosting namun konsep kerjanya seperti dedicated host. Sumber daya server berasal dari satu fisik, namun terbagi-bagi secara virtual. User memang bisa menyesuaikan konfigurasi sesuai keinginan hanya saja server secara fisik masih berbagi dengan pengguna lain.

Dari segi biaya VPS memang lebih murah, maka dari itu prediksi pertumbuhannya secara global pada tahun 2025 bisa menyentuh USD 8,4 miliar (lebih dari 16,6%). Salah satu faktornya karena banyak bisnis kecil yang perlahan mulai berkembang dan membutuhkan server yang lebih besar. Namun mahalnya dedicated server adalah investasi untuk mengembangkan bisnis lebih besar tanpa gangguan orang lain.

Konsep Kerja Dedicated Hosting

Sebenarnya cara kerja dedicated hosting server sangat sederhana. Tanpa kita sadari siapapun bisa melakukannya, hanya saja memang aktivitas balik layar yang tak banyak orang mengetahuinya. Simak tahapan kerja server pada bagian bawah ini sampai akhirnya bisa memunculkan informasi pada layar browser Anda.

1. Adanya Input URL Website Pada Browser

Server akan bekerja sesuai permintaan dari klien. Seseorang yang memasukkan alamat URL, baik melalui nama domain atau IP, bukanlah klien melainkan komputer yang adalah merupakan klien dari server. Jadi perintah yang masuk ke dalam server sesuai dengan apa yang terbaca oleh komputernya. Nama domain atau alamat IP akan menjadi referensi informasi yang akan tersampaikan oleh browser kepada server.

2. Perintah Terkirimkan Melalui Koneksi Internet

Perintah pada browser akan terkirim melalui jaringan internet. Server akan mendapat “panggilan” pertama kali untuk memberikan akses klien terhadap data-data yang ada pada server tersebut. Maka jangan heran kalau ada beberapa website yang meminta konfirmasi dahulu sebelum seluruh informasi website tampil.

3. Kebutuhan Data Terkirim Lewat Server

Saat akses sudah terbuka dan klien mendapat akses untuk data-data dalam server, maka server akan mulai mengirimkan data-data tersebut. Jika koneksi internet bagus dan stabil, transfer data dapat berjalan dengan lancar.

Namun pengiriman data ini juga terpengaruh oleh jenis server yang ada. User yang menggunakan shared hosting bisa tergantung performa website-nya apabila user lain traffic-nya sedang meningkat. Oleh sebab itu, pilihlah dedicated hosting server agar transfer data dan kenyamanan visitor tidak terganggu.

4. Informasi Akan Muncul Pada Layar Browser

Seluruh data yang terkirim akan tampil pada layar browser seseorang. Data-data ini bisa berupa tulisan, gambar, video, grafik, hingga file unduhan. Oleh sebab itu, server akan melayani sesuai dengan permintaan klien. Prosesnya ada yang cepat, namun ada pula yang lambat. Semakin banyak permintaan data, maka bisa memakan waktu lebih. Apalagi jika tidak imbang antara kualitas dengan koneksi internet serta server yang ada.

Aspek yang Harus Anda Perhatikan

Untuk memilih jenis hosting server memang perlu pertimbangan. Hanya saja saat pengunjung website sudah meningkat dan ada rencana pengembangan bisnis yang jelas, maka itulah saatnya pindah ke dedicated hosting server. Agar keputusan yang Anda ambil tepat, berikut adalah aspek-aspek yang harus menjadi perhatian:

1. Bandwidth

Bandwidth adalah kecepatan transfer data dari hosting ke komputer seseorang melalui jaringan internet. Semakin banyak pengunjung website pastinya butuh bandwidth yang semakin besar pula. Selain itu, perhatikan juga aktivitas pengunjung dalam website. Jika banyak yang menonton video atau mengunduh file-file berukuran besar, maka kebutuhannya pun lebih besar daripada hanya membaca artikel atau melihat gambar saja.

2. Storage

Ini pun mempengaruhi performa sebuah hosting. Semakin besar daya penyimpanannya berarti semakin banyak pula file-file dengan berbagai ukuran yang bisa tersimpan pada server. Jangan pilih yang besaran storage-nya terbatas. Pilihlah yang masih mempunyai sisa space karena Anda harus meminimalisir masalah saat update konten pada website tersebut.

3. Control Panel

Dedicated hosting server memberikan akses penuh kepada user-nya untuk melakukan pengaturan. Oleh sebab itu, control panel menjadi salah satu aspek yang harus menjadi pertimbangan. Fungsi dari control panel untuk mengatur fitur-fitur yang ada dalam hosting sehingga pengelolaan file dan hal-hal lainnya menjadi lebih mudah.

4. Data Center

Data center merupakan ruang penyimpanan komputer-komputer server berada. Seorang user perlu tahu pada lokasi mana komputer server-nya berada. Perhatikan infrastruktur pendukungnya, seperti suhu ruangan, fasilitas pendingin, electricity backup, mitigasi resiko jika terjadi bencana, dan lainnya.

Sebuah penyedia jasa hosting yang baik akan memberikan data center dengan infrastruktur mumpuni. Supaya, server-servernya tetap bekerja secara optimal.

Ada banyak keuntungan yang bisa Anda rasakan jika menggunakan dedicated hosting server. Sama seperti rumah pribadi. Bebas melakukan apa saja, karena memiliki hak penuh terhadap server tersebut.

Dengan demikian, pengetahuan tentang cara kerja dedicated hosting server, fitur-fitur, serta pemanfaatannya harus Anda pahami dengan baik. Mengingat biaya hosting ini mahal. Jadi, tidak ada budget yang terbuang sia-sia.

Baca juga: Memahami Apa Itu Web Hosting: Pengertian, Fungsi, dan Jenis-jenisnya

Sumber: Garuda Website