Dari sekian banyak jenis web hosting, cloud hosting dinilai sebagai yang paling populer saat ini. Hal ini tidak terlepas dari semakin boomingnya transformasi digital yang menggadang-gadang cloud basis. Semakin banyak orang ingin tahu tentang apa itu cloud hosting yang diklaim memiliki ketahanan yang baik.

Saat ini, pemilik website di segala level, baik pemula atau website kelas corporate besar mulai mempertimbangkan untuk beralih ke teknologi penyimpanan ini.

Agar lebih mantap dalam menentukan pilihan menggunakannya, simak dulu artikel berikut ini. Kita akan membahas tentang apa itu cloud hosting, cara kerja dan juga kapan waktu yang tepat menggunakannya.

Cloud Hosting, Definisi dan Pengertiannya

Cloud hosting bisa didefinisikan sebagai salah satu jenis web hosting yang mengandalkan beberapa server untuk berbagi beban load dan uptime. Lebih dalam lagi, pengertian dari teknologi ini adalah sebuah teknologi yang bisa menggabungkan beberapa server (teknologi cluster) agar bisa berjalan sebagai server utuh.

Alih-alih menggunakan satu server utuh, teknologi canggih ini menggabungkan resource dari beberapa server  secara terpusat. Jadi, jika ingin menambah atau membesarkan resources, tinggal menambah saja jumlah server dalam satu cluster. Sekilas teknologi ini memang mirip dengan shared server hanya saja resourcesnya berbeda.

Kualitas serta resources dari cloud hosting dapat terbilang sejajar dengan VPS. Walaupun sejajar dengan VPS, namun manajemen dan pengoperasian server jauh lebih mudah. Namun berkat teknologi cluster tadi, jenis hosting ini cenderung resisten terhadap masalah. Pasalnya, jika satu server bermasalah, maka website tetap terjaga berkat dukungan dari server lain.

Saat ini, perkembangan cloud hosting atau cloud computing sangat pesat. Di Indonesia sendiri pertumbuhan ekonomi akan mencapai sekitar 560 T, yang mana salah satunya ditopang oleh penggunaan cloud computing. Bisnis ini mampu menyerap tenaga kerja pada bisnis digital maupun non digital.

Cara Kerja Cloud Hosting

Setelah mengetahui apa itu cloud hosting, tidak lengkap rasanya tanpa mengupas mengenai cara kerjanya. Umumnya, sebuah website akan beroperasi pada single server dalam satu data center yang sama, baik itu sharing server ataupun dedicated. Sedangkan cloud hosting melakukan hal yang berbeda.

Penyimpanan data pada web hosting jenis cloud adalah dengan menyebar data dalam beberapa server berbeda, pada tempat yang berbeda, dan menggunakan mesin yang berbeda pula. Namun semuanya saling terhubung. Pengelolaan datanya melalui komputer virtual yang bisa mengakses seluruh server yang berbeda tadi.

Inti dari cara kerja cloud hosting adalah pendekatan distribusi. Permintaan dari setiap website untuk terdistribusikan ke tempat-tempat yang berbeda sehingga jika ada masalah, server lain bisa mengatasi. Website bisa berjalan normal walaupun sebenarnya sedang mengalami gangguan server.

Server untuk web hosting jenis ini juga hanya ada dalam lingkungan virtual, itulah yang kemudian orang sebut sebagai cloud. Server-server pada ini saling mendukung demi melakukan tugasnya. Ketika ada masalah pada salah satu server, maka server lain tetap bekerja memenuhi request dari website.

Begitu juga untuk masalah kelebihan beban atau overload. Server yang ada dalam cluster saling back up ketika ada salah satu server yang kelebihan beban dari request website. Jadi bisa terbilang bahwa cloud hosting ini tidak akan kehabisan resources dan uptime bisa sangat cepat.

Kapan Waktu yang Tepat Menggunakan Cloud Hosting

Hanya karena sudah paham apa itu cloud hosting dan cara kerjanya maka jangan juga langsung memutuskan untuk menggunakan web hosting ini. Teknologi ini memang menarik dan sedang populer saat ini, namun semuanya tetap kembali pada kebutuhan website itu sendiri.

Cloud hosting sangat cocok untuk website-website yang tidak boleh down. Website yang membutuhkan dukungan unlimited resources adalah yang paling cocok. Misalnya pada website e-commerce, website perusahaan, situs-situs lead generation, portal berita, serta website proyek yang memiliki traffic tinggi.

Pada website dengan traffic tinggi, kemungkinan terjadinya pada server seperti server down sangat besar. Oleh karena itu, sangat cocok untuk website sepert ini memilih jenis hosting. Selain itu, ia juga menawarkan keamanan tinggi yang cocok untuk website dengan kategori tersebut.

Namun, bukan berarti website yang tidak masuk kategori tidak bisa menggunakan cloud hosting. Bisa-bisa saja selama kebutuhan website memenuhi spesifikasi dari cloud itu sendiri. Jadi, keputusan tetap ada pada tangan pemilik website. Karena pertimbangan memilih web hosting bukan masalah spesifikasi saja namun juga masalah biaya.

Kelebihan Cloud Hosting

Membahas tentang teknologi ini tidak akan lengkap tanpa mengulas kelebihannya. Tentu ada alasan mengapa website-website besar kini memilih menggunakannya daripada dedicated hosting. Berikut ini beberapa kelebihan dari cloud hosting:

1. Kemampuan Menangani Traffic yang Besar

Penggunaan teknologi cluster pada cloud membuat server bisa terakses oleh banyak website pada saat yang sama. Jumlah website yang mengakses bahkan bisa sampai jutaan. Permasalahan server karena traffic yang tinggi akan ter-backup oleh server-server yang lain. Bisa terbilang, server pada cloud tidak pernah down sehingga website juga tidak akan down.

2. Keamanan dan Performa yang Tinggi

Fitur-fitur pada cloud menawarkan keamanan dan performa yang handal. Ini karena arsitektur cloud itu sendiri yang menggunakan pendekatan distribusi. Selain itu, cloud hosting memungkinkan pemilik melakukan kustomisasi pada website, software ataupun aplikasi yang ada.

3. Kemudahan Management

Penggunaan control panel pada cloud hosting memudahkan pengguna melakukan pengaturan. Panel-panel yang ada pada jenis web hosting ini sangat mudah pengoperasiannya sehingga pengguna bisa leluasa melakukan konfigurasi ataupun instalasi. Tersedia juga fitur auto installer yang bisa Anda gunakan untuk mengkonfigurasi website dari A sampai Z.

4. Uptime Tinggi

Uptime yang tinggi dari cloud hosting membuat loading website cepat. Pengunjung tidak akan menunggu lama hanya untuk membuka sebuah halaman. Hal ini tentu sangat penting bagi website-website dengan traffic tinggi seperti e-commerce dan portal berita.

5. Resources Besar

Besarnya resources akibat dari teknologi cluster ini membuat pengguna meminimalkan masalah operasional. Walaupun terakses oleh banyak pengguna, tapi resources dari cloud hosting seakan tidak pernah habis. Ini tentu sangat baik untuk performa website dengan traffic yang tinggi.

Kekurangan Cloud Hosting

Sebaik-baiknya sesuatu hal pasti ada kelemahannya, begitu pula dengan teknologi ini. Beberapa isu yang menjadi kekurangan dari cloud hosting adalah masalah privasi, pelayanan dan juga penyesuaian regulasi.

Privasi bisa menjadi masalah karena data website tersimpan pada server yang bukan dedicated. Artinya ada pengguna lain dan juga cloud provider. Kemungkinan data terakses tanpa sepengetahuan pemilik bisa saja terjadi.

Selain itu, layanan dari penyedia cloud hosting bisa jadi tidak seragam. Ada limitasi terhadap service yang pengguna terima berdasarkan kemampuan setiap pemberi layanan. Terakhir, regulasi perusahaan pengguna belum tentu sama dengan level teknologi ini. Sehingga ada kemungkinan tidak terpenuhinya suatu ekspektasi tertentu.

Kesimpulannya, teknologi ini memiliki masa depan yang cerah terlepas dari kelebihan dan kekurangannya. Kami harap, setelah mengetahui apa itu cloud hosting, pemilik website bisa memutuskan akan menggunakannya atau tidak.

Baca juga: Memahami Apa Itu Web Hosting: Pengertian, Fungsi, dan Jenis-jenisnya

Sumber: Garuda Website